Bumi Allah, Wadassari III
Pondokbetung, Tangerang Selatan,
Banten
Bismillahirrohmanirrohim…
Sekumpulan
pemuda tampak duduk duduk melingkar sedang membahas sesuatu yang penting. Di
tempat lain tampak segerombolan pemuda lusuh berjalan gontai tanpa tujuan di
tepi jalan, tampak tiada gairah hidup di mata dan langkah mereka. Pemuda adalah
tonggak penerus estafet kepemimpinan suatu bangsa.
Semua
perubahan yang ada di Indonesia ini
ternyata diawali oleh pemuda. Dari awal kebangkitan nasional 1908 ternyata dirintis
oleh para pemuda berusia 20- 23 tahun.
Subhanallah, kalau tidak salah ingat sewaktu Sumpah Pemuda bahkan W.R. Supratman berusia 21 tahun (waooww..). Yang meminta kemerdekaan dipercepat juga pemuda, sebelumnya Bung Karno dkk (dikenal golongan tua) akan memproklamirkan tanggal 22. Namun pemuda menghendaki agar beliau segera memproklamirkan hingga akhirnya berujung peristiwa “penculikan” ke Rengasdengklok.
Subhanallah, kalau tidak salah ingat sewaktu Sumpah Pemuda bahkan W.R. Supratman berusia 21 tahun (waooww..). Yang meminta kemerdekaan dipercepat juga pemuda, sebelumnya Bung Karno dkk (dikenal golongan tua) akan memproklamirkan tanggal 22. Namun pemuda menghendaki agar beliau segera memproklamirkan hingga akhirnya berujung peristiwa “penculikan” ke Rengasdengklok.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang berani dan kreatif dalam keterbatasan. Selama
periode penjajahan pihak asing itulah bangsa kita ditempa mental dan
pemikirannya untuk berpikir lebih revolusioner. Generasi pemuda Indonesia sudah
tak sepatutnya manja dan hidup dalam kegalauan menjalani kehidupan. Track record sebagai bangsa yang mampu
meraih kemerdekaan sendiri dengan susah payah dan menyatukan beragam suku dan
beribu pulau dari Sabang sampai Merauke, Miangas sampai pulau Rote adalah
sebuah motivasi yang seharusnya menjadi etos tersendiri bagi generasi pemuda
Indonesia.
Jika
di-generalisir, kehidupan pemuda sekarang tampaknya jauh dari apa yang
dielu-elukan. “Pemuda sebagai revolusi kebaikan, pemuda sebagai tulang punggung
majunya bangsa.” Tampaknya hanya menjadi sekedar jargon motivasi saja ketika di
panggung. Sedikit dan kecil sekali terealisir. Hal ini tak lain karena kita
terlalu lama “ngepos” di ruang pemanjaan, dan tak mau berpindah ke medan
perjuangan yang notabene tak nyaman penuh derita. Ngepos di ruang keacuhan dan
ruang individualism, ngepos di lorong kegalauan dan tersesat oleh nikmat semu
dunia.
Bangun Pemuda!
Go Workout!!! Segera action dan jangan berteori serta beranalisis
saja. Keadaan Indonesia seperti yang kita lihat sekarang ini karena kita banyak
analisis tanpa aksi nyata. Mengutip pendapat Pak Bob Sadino kelebihan orang
bodoh dibandingkan pintar adalah kalau orang bodoh itu segera melaksanakan apa
yang ada dalam pikirannya tanpa banyak pertimbangan, baginya adalah terus
mencoba. Sedangkan orang pintar, terlalu banyak analisis akhirnya tanpa
tindakan bahkan tidak bertindak apapun. (barangkali karena banget pintarnya).
Manfaatkan masa mudamu sebelum masa tuamu!
Masa muda
adalah masa yang tepat untuk menemukan peran kita. Peran kita untuk dunia, dan
jati diri kita untuk akhirat. Kemuliaan bagi seseorang yang mampu membawa
dirinya kepada aktifitas positif nan membangun. Keberuntungan bagi generasi
yang mampu menjaga dirinya di usia muda untuk kehidupan di senja.
“Sesungguhnya
orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa.” (QS Al-Hujurot: 13)
Sebuah dilema
ketika ternyata suatu bangsa tidak mengetahui yang terbaik untuk mereka. Dan
menurut saya ini yang sedang terjadi di Indonesia. Ambil contoh saja menonton
sinetron. Masyarakat agaknya lebih menyukai membawa diri mereka ke dalam
suasana yang happy tanpa berusaha,
solusi dengan keajaiban. Sehingga mental yang terbentuk adalah mental nriman dalam bahasa jawa yang artinya
apa adanya. Mental nriman tak mau
usaha dan berinovasi diperburuk dengan mental ngathong yang artinya hanya membuka tangan ke atas alias meminta
saja. Semua itu kebanyakan mewarnai alur cerita sineas-sineas di Indonesia.
Mental
seperti itu perlu dirubah, namanya mental tak semudah mengajari anak kecil
berhitung. Pendidikan mental adalah perpaduan dari emosional, spiritual baru
ditambah dengan intelektual. Hanya generasi yang mampu dan mau berubah haluan
dari zona nyaman saja yang mempunyai kesadaran ini. Mereka sadar tentang
pentingnya berubah lebih baik dan membawa manfaat bagi yang lain.
Bushido!
Dalam kurun
waktu dua dekade semenjak Perang Asia Pasifik ternyata Jepang mampu bangkit
kembali menjadi negara yang terpanadang dan tidak terbelakang. Kemudian muncul
sebagai negara maju di Asia Timur yang berpengaruh bagi perekonomian dunia. Dan
menurut saya ada satu hal yang diakui dunia mengenai sebab kemajuan Jepang
meskipun kita tahu Jepang adalah daerah yang minim Sumber Daya Alam (SDA) nya
serat sering diterpa topan dan gempa bumi. Satu hal tersebut adalah karakter
dan mentalitas masyarakatnya yang unik yang dikenal dengan bushido. Bushido adalahsebuah
sistem etika yang dianut oleh kelompok samurai yang menguasai negara tersebut
di abad 11 hingga 18. Mental bushido ini adalah kejujuran, tanggungjawab, kesetiaan, disiplin, keberanian, hormat dan
pantang menyerah.
Tampaknya
kita generasi muda Indonesia perlu mangkaji dan mengaplikasikan bushido dalam
jiwa dan sikap kita sehari-hari. Sudah saatnya yang muda yang membangun, bukan
sekedar muda saja namun juga bermental samurai. Yang muda bermental ksatria-lah yang memimpin dan membangun. Saudara-saudaraku
pemuda yang muda, ayo tempa mentalmu. Kumpulkan dan pungut ilmu hingga ke ujung
dunia manapun. Suarakan idemu, wujudkan dengan aksi, lengkapi dengan mental
ksatria. Hanya yang ksatria yang pantas memimpin.
Komunikasikan ide cerdas kita!
Ada sebuah
langkah yang cukup cerdas dan bijak bagi kita adalah dengan mengkomunikasikan
pesan kebaikan dengan segala peran yang kita jalani sekarang. Apapun peran anda
sekarang, sampaikan dengan ketulusan dan beretika. Energi positif yang kita
tebarkan Insyaallah akan mampu membawa perubahan positif sedikit demi sedikit.
Bagimana
mengkomunikasikan yang efektif dan beretika?
(Bersambung….)
TeguhRevolutioner
corp. mengajak semua elemen untuk menebarkan energi positif yang beretika. Mari
kita wujudkan masyarakat yang bermental positif.
SalamRevolusioner!
Semangat Akurat!^^
Karya ASLI saya, dapat Anda lihat di note akun facebook saya Teguh Setyawan (Al Kazim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar