Sabtu, 02 Februari 2013

Jangan Mengeluh-Jangan Menyesal




“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa.” (TQS. AR-RUUM[30]: 54)

Yarhamukallah..semoga antum/na selalu dalam limpahan rahmat Allah terutama nikmat iman dan kesehatan. Nikmat iman agar selalu memberdayakan waktu dengan maksimal dan penuh manfaat dan nikmat kesehatan agar jasmani kita selalu mendukung ruh kita untuk beramal dengan maksimal dan total. Seperti nasihat Rosulullah bahwa dua nikmat yang sering terlewat dari manusia adalah nikmat kesehatan dan nikmat waktu luang.

Assalamu’alaikum warohmatullah...^^
Ahad Pon, 3 Februari 2012

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (TQS. AL-MA’AARIJ[70]: 19)
Mengeluh, siapa yang tak pernah mengeluh dengan kehidupan dunia ini coba’? Hampir setiap waktu, mengeluh adalah sebuah tindakan yang kita lakukan saat menghadapi keadaan hidup yang melelahkan, menjemukan ataupun menerima keadaan yang tidak seperti harapan.

Subhanallhah...

Mengeluh memang tampaknya memang menjadi sunnatullah seperti yang difirmankan Allah Ta’ala dalam suroh Al Ma’aarij diatas. Artinya kebiasaan yang umum dan “berpotensi ada” pada setiap diri manusia.
Mengeluh bolehkah?

Boleh saja bagi kita untuk mengeluh, karena itu adalah asasi kita. Namun jangan sampai keluhan kita itu merugikan orang lain (membuat orang lain tidak nyaman alias membuat tudak tenang) ataupun jangan sampa keluhan tersebut mendzalimi kita sehingga membuat kita semakin terpuruk dan parahnya semakin kufur dengan nikmat.

Tentang mengeluh, saya punya sedikit inspirasi dari sebuah hobi saya. Saya mempunyai salah satu hobi diantara sekian kesukaan saya yaitu nge-gym atau olahraga angkat beban. Sudah menjadi impian yang manusiawi bagi setiap kaum adam tentunya untuk memiliki badan yang ideal, gak kurus amat dan gag gendhoet banget..haha. Ya minimal ada enam kotak di perut. Tapi saya tidak akan membahas ke situ, ada hal lain yang bagus untuk diceritakan. Secara teknis, angkat beban itu adalah “pemaksaan” bagi otot tubuh untuk mengerjakan suatu beban diluar kebiasaan (extraordinary weights), sehingga dari pemaksaan itu tadi akan memacu perkembangan otot serta pembakaran lemak pada otot. Secara biologis, otot yang bekerja diluar kebiasaan itu sama artinya dengan “merusak” sebuah tatanan yang aman damai toto tentrem loh jinawe.hehe. Sekilas pandang memang ngeri ya, sesuatu yang sudah tertata nyaman malah kita rusak. Dan biasanya ditandai dengan badan kita sakit semua setelah latihan angkat beban ini, terutama bagi yang baru pertama melakukannya. Dan hal ini yang membuat kita menjadi malas lagi untuk angkat beban biasanya, saya punya pengalaman waktu pertama kali nge-gym. Memang setelah angkat beban itu tak tersasa dampak dari over contraction dari otot saya, tapi setelah bangun tidur pagi mau bangun tu wah-wah...sakit semua dari lengan, dada, punggung semua bagian yang kemarin “dirusak”, sampai-sampai untuk solat pun bergerak dengan gerakan yang amat pelan.

Namun justru inilah “awal yang bagus”, awal yang bagus bagi tubuh untuk “merekonstruksi ulang" bentuk otot melalui protein. Sehingga orang yang menginginkan bentuk tubuhnya ideal tak hanya sekedar angkat beban dan asal rusak otot doang, namun juga harus di-backup dengan nutrisi yang memadai dan cukup.

Artinya apa? 

Sahabat Revolutioner, seperti itulah kehidupan kita.
Tanpa kita sadari, hal seperti ilustrasi saya di atas sering kita alami dalam kehidupan ini. Kita sudah dalam keadaan nyaman, barangkali sudah kecukupan lah. Dan sudah menjadi sunnatullah pula bagi setiap manusia menginginkan dirinya untuk menjadi dan menempatkan dirinya pada posisi yang lebih baik (bahkan kalau bisa yang paling baik diantara manusia yang lain). Hal ini yang memaksa manusia untuk bergerak kesana kemari, sibuk ini dan itu, aktif ikut ini dan itu.

Namun yang menjadi dilemanya adalah tanpa kita sadari kesibukan-kesibukan tersebut justru menjadi alasan kita untuk mengeluh bahkan kufur nikmat. Coba ambil contoh, sebagai seorang mahasiswa tentu kita diutus orang tua sekolah adalah agar kita semakin berwawasan bijak. Sama konsepnya, pikiran kita ini artinya kita “paksakan” agar berpikir. Dengan jalan bersekolah tadi itu, dengan bersekolah, latihan dan belajar serius maka tak ayal diri dan nurani kita pun akan lebih mulia dengan ilmu-ilmu tersebut. Sama hal nya dengan nge-gym tadi, kita akan mendapatkan otot byceps ataupun tryceps yang indah jika kita mau “menyiksa kedua bgian otot kita tersebut. Kalau kita Cuma tiduran di rumah, bengong, membiarkan otot kita di zona nyaman, yah bagaimana mau terebentuk kalau begitu.

Sahabat Revolutioner yang saya cintai,
Seringkali kita mengeluh dan mengeluh pada setiap usaha pemuliaan dan pembaikan diri kita. Saat otot sudah kita paksa untuk tidak di zona nyaman, kita justru akan lebih terfokus pada rasa sakit yang muncul setelah latihan. Dan akhirnya apa? Membuat kita malas untuk latihan lagi...nyerah.

Padahal jika kita tak menghiraukan rasa sakit itu dan lebih brkonsentrasi pada pmberian nutrisi yang baik, akan membuat otot tubuh kita jauh lebih baik. Sama sahabat, ketika dalam usaha pemuliaan kita menemukan kejenuhan, kegagalan, kesuntukan, kegundahan ataupun kegalauaan sungguhlah bukan langkah yang bijak jika lantas kita memutuskan menyerah atau banting stir kesana kemari.

Life is not easy!
Tidak ada hidup di dunia ini yang mudah, penuh tantangan dan resiko. Hanya orang yang tak pernah ragu dengan keputusannya lah yang akan berhasil. Lantas bagaimana?

Tak usah mengeluh!
Cari nutrisi hidup yang tepat agar “otot kehidupan” kita terbentuk dengan baik dan sempurna. Rasulullah telah meninggalkan dua nutrisi yang sangat kompleks kandungannya untuk “tubuh” kita. Al Quran dan Sunnah Rosulullah, adalah dua peninggalan dari Rosulullah untuk membimbing kita kepada pemuliaan, tidak hanya pemuliaan dunia saja namaun juga peuliaan akhirat.

Tak usah risau!
Menikmati rasa sakit itu memang menantang, secara mindset kita bisa memaksa hati agar tetap “tersenyum” walaupun sakit, namun secara perasaan dan rasa hal itu sulit untuk dibuang.
Ya bagaimana tidak sulit, soalnya kita rasakan sih. Coba saja kita cuek dengan rasa sakit itu, ibaratnya kayak dibius lah. Matikan syaraf-syaraf rasa sakit dan berilah nutrisi pada rasa sakit itu.
Kalau dalam gym, jika otot kita sakit kita cukup rest sejenak dan ekstrim lagi yaitu dengan “memaksa” otot kita untuk angkat beban yang lebih berat. Karena apa, ibaratnya kita sakit karena mengangkat beban 10 kg, jika pengen sakit karena beban 10 kg itu hilang, maka angkatlah beban yang lebih berat lagi.

Jangan menyesal!
Sahabat Revolutioner, tentu jalan pemuliaan akan kita dapat dengan membaikkan diri. Membaikkan diri ini tak kan kita dapat jika kita selamanya ada dalam kamar zona nyaman. Bagaimana kita bisa mengenal matematika jika kita tak pernah mau bersekolah. Kira-kira seperti itu ilustrasinya.

Segala masalah, kagundahan yang kita alami itu adalah buah tindakan kita. Terlepas apapun itu, pastikanlah bahwa tindakan kita itu adalah  tindakan pemuliaan diri kita, jangan sesali, jangan resahkan, dan jangan keluhkan. Karena itulah jalan yang kita ambil untuk memuliakan diri kita!!!Sepakat??!

Tak akan memiliki tubuh yang ideal jika selepas latihan saya mengeluh sakit, tak kan menjadi hebat jika alasan rasa sakit setelah nge-gym membuat kita beralibi makan sepuasnya tak diatur dan tidur seharian karena capek. Tak kan menjadi hebat!! Ingat....Tak kan menjadi hebat dengan mengeluh!!! Sepakat???!!!

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (TQS. LUQMAN[31]: 12)


Salam Bijak!
Mari saling berbagi inspirasi!!^^

*Terkadang saya malu untuk menyampaikan risalah-risalah ini semua karena diri saya yang masih banyak kurang, salah dan belum bisa sempurna melaksanakan kebaikan.Namun bagi saya itu tak menjadi halangan untuk saling menginspirasi. Karena Rasul mengajarkan untuk saling mengingatkan dan menasihati. Maka dari itu saya mohon maaf jika keburukan itu tampak di depan saudara sekalian. MARI MENGINSPIRASI^^

@teguhleader

*artikel karya saya ini dapat anda lihat pula di akun facebook saya: Teguh Setyawan (Al Kazim)

"TeguhRevolutioner", semangat be-revolusi untuk lebih baik dan peduli.