Kamis, 28 Juli 2011

LIMA GOLONGAN PENTARHIB RAMADHAN

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang diingatkan Allah dengan ayat-ayat-Nya, kemudian dia masih saja berpaling dari-Nya? Sesungguhnya Kami akan membalas orang-orang durhaka. [ QS AS-SAJDAH(32):22 ]

Pogung Dalangan, Djogdjakarta, 25-27 Juli 2011
Oleh Teguh Setyawan

Tiga  hari menjelang bulan dari empat bulan yang dimuliakan Allah ta’ala, RAMADHAN. Insyaallah ramadhan kita 1432 H ini antar golongan umat islam tiada perbedaaan waktu dalam melaksanakannya, tidak seperti tahun-tahun yang lalu, semoga dengan keadaan yang rahmat begini dapat membuat kita khusyu’ melaksanakan shoum romadhon kita. Bagaimana kesiapan kita semua saudara-saudariku? Semeriahkah seperti penyambutan hari ulang tahun kita, ataupun hari-hari “spesial” kita masing-masing? Tentu tarhib (penyambutan) kita berbeda- beda kan?

Beberapa waktu lalu, dalam sebuah misi tertentu di “Kota Pelajar” saya mendapatkan sebuah pesan yang apik, dan nurani hati berpesan agar ikut disampaikan kepada semua. Tentang tipe atau golongan-golongan yang menyambut ramadhan nanti.

“Ada lima golongan orang yang menyambut ramadhan.”, kata ustadz saya. “Semuanya adalah buruk, kecuali satu . Dan seyogyanya kita berharap semoga kita golongan yang satu itu.”

GOLONGAN PERTAMA, adalah golongan CELAKA. Umat muslim golongan pertama ini sangat tidak berharap adanya ramadhan, bagi mereka ramadhan adalah “penghalang” segala rasa mereka selama sebulan. Mereka enggan untuk berpuasa, keengganan itupun ditunjukkan dengan terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi. Mereka sering bergumam ataupun berkata, “CELAKA, bulan puasa sudah datang, malas dan gag punya apa-apa nih buat puasa. Buat apa puasa, Allah tu ayak-ayak wae’ nyuruh berpuasa.” Begitulah, kata-kata “celaka” selalu keluar dari dua bibirnya. Kata murid ngaji saya sih golongan “ISLAM KTP” (hehe…).

GOLONGAN KEDUA, adalah golongan KURANG AJAR. Golongan ini “legowo” menerima ramadhan, bahkan ikut puasa pula dengan semangatnya, namun sayang “anget-anget tai ayam” adalah peribahasa yang tepat. Kaum ini begitu semangat di awal ramadhan, namun semakin lama “semangat 45”-nya tak segigih pahlawan kita. Dapat kita lihat, sepuluh hari pertama masjid dan mushola pasti berjejal tak kuasa menampung jamaah yang meledak jumlahnya. Namun naudzubillah jumlah tersebut semakin hari semakin mengalami “kemajuan” (kemajuan shof maksudnya, dari yang semula penuh, menyusut bahkan habis…:D ). Ini nih yang saya maksud KURANG AJAR.

GOLONGAN KETIGA, adalah golongan KETERLALUAN. Ini golongan “tampaknya” memang baik, namun niatan yang berbedalah yang membuatnya tak layak kita anut. Kata ustadz saya, “Jika kita mengenal golongan robbani yaitu golongan yang beribadah karena Allah, sedangkan ini adalah romadhoni, yaitu golongan yang beribadah hanya karena ini momen ramadhan.”. Contohnya, golongan ini waktu ramadhan begitu getolnya ngajiiiii…. Terus [kalo gag ramadhan, buka Quran aja kalo ada kajian dan pelajaran PAI(Pend.Agama Islam) doang..:D]. Subuh jamaahhh.. terus (padahal kalo gag romadhon “mlungker” bin kesiangan lho..:D). Trus, ni golongan begitu semangat mencari lailatul qodr, jadi tarawih dan itikaf semangat kalau di malam-malam ganjil terakhir, itupun dengan “pengamatan alam” dulu, kalo malam ganjilnya mendung tak banyak taburan bintang, dirinya enggan mengerjakan. Tarawih di awal ramadhan memang getol. Namun nyarinya adalah jamaah tarawih dengan ritme dan akumulasi rokaat yang “cuepet bin singkat”. Naudzubillah benar-benar KETERLALUAN.

GOLONGAN KEEMPAT, adalah golongan MERUGI. Golongan ini serupa dengan golongan keempat, melakukan amalan kebanyakan atas dasar riya’  dan maksud tertentu. Contohnya seperti ini, ikut tarawih kalau lagi bareng gurunya, ngajinya dibagus-bagusin kalo ada mertuanya lewat. Bahkan sering kita dengar yang cukup menggelikan adalah ikut tarawih kalau ada “jaminan”(makanan, di desa saya menyebut makanan untuk jamaah selepas tarawih dengan jaminan). Kalau tidak ada jaminan mereka berkata, “Wah, RUGI saya ikut tarawih gag dapet apa-apa.” Begitu pula ucapan mereka kala ibadah riya’ mereka tidak seperti harapan,” Wah, sialan. Wanita cantik itu gag ngeliat aku solat tadi, padahal udah kusengaja manjangin waktu lho. RUGI saya solat lama sampe pegel semua, teryata dia kagak ngerti, bodohnya...”. Golongan yang riya’ seperti ini sungguh RUGI. Mereka tidak mendapat pahala apapun dari Allah karena ia berniat  selain untuk Allah, sudah barang tentu ganjaran dosa mereka dapat. Naudzubillah.

GOLONGAN KELIMA, adalah golongan BERUNTUNG. Ini ni golongan yang tentu menjadi dambaan tiap umat islam. Tidak sulit kok menjadi golongan yang kelima, yang berat ya MENAHAN DIRI kita itu, menahan agar selalu di koridor yang hanif(lurus). Golongan ini men-tarhib  ramadhan dengan suka cita dan ditunggu-tunggu, rasanya seperti ketika kita akan bertemu kekaih kita yang tahunan gak ketemu :D. Tentunya kita akan berpenampilan bersih, rapi, cakep  dan meniatkan tulus sepenuh jiwa dan raga untuk menemuinya :D. Sama dengan golongan ini, mereka begitu suka cita menyiapkan hati dan jasmani untuk berlayar dalam lautan rohmah dan ibadah, ber-kholwat dengan Sang Pencipta sepenuh jiwa setulus hati.

Bagaiman dengan tarhib antum antunna?? Termasuk golongan manakah kita?? Kepengen masuk golongan manakah kita??

MARI BERPROSES MENJADI UMAT TIPE GOLONGAN LIMA.^^

SIAP???

Nah, itu tadi sedikit pencerahan dari Allah yang dirahmatkan kepada hamba-hamba Allah. Mari kita ber ma’ruf untuk saling berbagi, menasihati dan menginspirasi. BUDAYAKAN INSPIRASI!!^^

“Demi masa. Sesungguhnya manusia dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.” [QS AL-ASR(103):1-3]

Walaupun panjang yang saya ketikkan, namun semoga intisari dapat saudara-saudari terima dalam hati, semoga Allah Ar-Rosyid selalu membuka hati dan akal kita kepada kebaikan.^^

Menyambut ramadhan ini, maafkanlah diri saya yang masih banyak kurang, lemah dan hina ini. Mungkin banyak tindak dan tanduk saya yang lampau telah mengecewakan dan menyakiti.  Fitrohnya, salah dan kurang itu mutlak ada pada kita, namun Allah menghendaki kita berproses. BERPROSESLAH KE ARAH KEBAIKAN DAN KESEMPURNAAN!!!^^

Ya Robb, jadikan kami orang-orang yang mengimani Engkau, mempercayai Engkau dan bisa membumikan dalam sikap keseharian, bukan cuma pada kalimat artifisial belaka. Supaya kehidupan kami diliputi ampunan dan rahmat-Mu.aamiin



BERDAYAKAN!!!!^^
SALAM MA’RUF. SEMANGAT DAHSYAT AKURAT BERIBADAH DI BULAN ROMADHON!!^^

*Artikel ASLI dari saya, informasi berbagai sumber

Insyaallah selama bulan ramadhan, note-note inspirasi akan ana luncurkan dua kali seminggu, semoga ana istiqomah dan lillahi ta’ala. Semoga pula dapat menjadi bahan pula untuk mengisi kultum dan kajian saudara-saudara di bulan romadhon. Barokallahu fiikum^^.

*Syukron to Ustadz Saytori Abdurro’uf atas tausiyah dari beliau kepada saya, barokallah^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar