Kamis, 15 September 2011

SELALU NIKMAT DAN LEZAT BERIBADAH

“Ahli ibadah pada awalnya merasakan lelahnya menanggung beban dan kesulitan beramal, karena hatinya belum merasakan kedekatan kepada sesembahannya(Allah).”(Ibnu Al Qayyim)

Semangat setiap waktu!!!^^
Semangat me-Revolusi hidup!!!^^

Seso, Jepon, Blora. Arba’a, 7 Syawal 1432 H

Masih suasana syawal, kalau di tempat saya tanggal 7 syawal begini baru dapat menikmati makanan “sakral”, makan ketupat dan lepet. Kalau dalam suatu buku kejawen yang pernah saya baca ketupat yang berbentuk bangun “limas alas ketupat” itu sebagai perlambang wanita, sedangkan lepet yang berbentuk lonjong berbungkus daun kelapa adalah perlambang pria, sebuah keseimbangan dalam hidup, pria dan wanita.

Kupat, kleru lan lepat (salah dan kesalahan). Lepet, lewatno cepet (lewatkan dengan  cepat). Artinya dalam suasana “lebaran” dimana kita harus melebarkan maaf harus segera mempercepat “melepaskan” segala kesalahan tindak dan tanduk kita kepada Tuhan dan sesama mumpung di bulan penuh ampunan (kira-kira begitulah filosofisnya lebaran bagi orang jawa).hehe

Masih terbawa juga dengan suasana syawal, tema saya kali ini bukanlah perenungan hidup. Namun terlebih bersifat pengingat dan tips. Tema kali ini adalah tentang bagaimana kita selalu dapat menikmati ibadah dengan “lezat”, Biasanya kita begitu bersemangat beribadah pada momen “spesial” saja, semoga ini juga dapat selalu memotivasi dan menginspirasi kita untuk menjaga keistiqomahan. Semoga bermanfaat.

Beberapa dekade minggu yang lalu saya membaca majalah yang kebetulan bertema sama dengan saya, semoga sumber tersebut mampu melengkapi apa yang dapat saya tuangkan nanti.

Banyak insan yang telah merasakan nikmatnya ibadah seperti beliau Rasulullah Muhammad dan para salaf shalih terdahulu. Kehidupan mereka pun terasa bermakna. Dalam sebuah kisah pernah saya baca, bagaimana nikmatnya Rasul dalam melaksanakan Tahajjud, rokaat pertama dilalui dengan surat Al Baqoroh , tak hanya itu bahkan berlanjut hingga Ali Imron sampai selesai (dapat kita bayangkan waktunya berapa jam itu kalau kita yang baca, hehe). Belum lagi Umar ra, yang menangis terus dalam solatnya hingga pipi beliau meninggalkan gurat hitam bekas air mata. Bagaimana dengan kita???

Meraih keistiqomahan dan kelezatan beribadah bukanlah hal yang mudah, butuh usaha dan pengorbanan untuk menggapainya. Pertama, LURUSKAN AQIDAH DAN MENGENAL ALLAH. Meluruskan Aqidah adalah penting karena akan membantu memantapkan kita dalam beribadah, makna ibadah kan bersyukur dan tunduk kepada Allah, jika kita tak mantap apalagi tak mengenal Allah lebih dekat, bagaimana kita dapat khusyu’ dalam beribadah???
“Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk.” [TQS AL-BAQOROH(2): 137]

Kedua, BERSUNGGUH HATI DAN BERTAHAP. Saya masih teringat bagaimana awalnya saya harus memaksakan diri untuk subuh jamaah, ketika itu kelas tiga SMP begitu berat dan malas. Banyak dari kita memang harus “memaksa” diri untuk mengamalkan suatu ibadah. Sampai mungkin harus digebukin dulu agar mau solat. Sekedar tips, dengan mencari dan mendalami keutamaan sebuah amalan melalui buku dan kitab sangat memotivasi kita untuk melakukan amalan tersebut, sekedar contoh yang saya alami adalah betapa besar semangat saya untuk dhuha dan tahajud. Bahkan jika sudah menjiwai suatu amalan kita akan merasa ada yang “hilang” jika tak mengerjakannya, serasa menjadi ibadah wajib. Yang penting adalah bagaimana anda dapat bertahap semampu kita. Mungkin di awal hanya dua rokaat, namun dengan kontinyu kita tambah seiring manfaat yang kita rasakan dalam hidup.

Ketiga, GIATKAN AMALAN-AMALAN SUNNAH. Cobalah untuk membiasakan menambah kualitas ibadah wajib kita dengan ibadah sunnah, dalam suatu hadis qudsi saya pernah diceritakan oleh ustadz  saya. Bahwa pada saat penghisaban amalan solat kita nanti Allah akan memerintahkan malaikat untuk memeriksa solat sunnah kita jika ternyata solat wajib kita kurang sempurna, dengan kata lain solat sunnah tadi menjadi penyempurna nilai solat wajib kita.

Keempat, TADABBUR QURAN. Seperti kita tahu, AlQuran sebagai asy syifa’ (penyembuh) adalah obat penyembuh hati dari penyakit dan pembersih serta pelembut bagi hati yang keras. Saya pernah mendapat pesan dari ustadz bahwa membiasakan mengaji terjemah Quran sangat bermanfaat sekali. Biasanya kita mengaji kan hanya membaca ayatnya saja, tak pernah mencoba lebih untuk mangaji terjemahnya juga. Ternyata subhanallah begitu dahsyatnya. Begitu kerasa ketika kita membaca sekaligus tahu artinya sewaktu solat.

Kelima, SELALU MENGINGAT MATI DAN MERENDAH DIRI. Kenapa anak kecil begitu mudah goyahnya dalam solat? Kenapa pikiran kita sering “lari-lari” ketika solat? Jawaban yang pertama karena kebanyakan anak kecil belum bertatakrama dengan baik (maklum anak-anak), jawaban kedua karena kita dengan sombongnya memikirkan urusan dunia sewaktu solat dan tak pernah mengingat mati sewaktu solat. Kita solat masih disibukkan memikirkan rencana apa aja setelah solat, naudzubillah.

Keenam, PILAH-PILIH TEMAN. Maksudnya bukannya kita membeda-bedakan teman berdasar strata sosialnya. Namun terlebih pada bagaimana kita mencari “teman hati” bagi kita. Kita harus memilah teman yang tepat untuk menjadi contoh bagi kita, sosok yang dapat mengingatkan dan mampu membuat kita tergugah untuk semakin menambah amalan kita. Saya sering “iri” melihat kualitas ibadah orang lain, hal itulah yang selalu manjadi motivasi untuk beribadah “lebih”.

Pesan penutup, semua aktifitas yang kita laksanakan butuh dua hal pokok, NIAT DAN MOTIVASI. Selalu meluruskan niat untuk Allah dan mencari motivasi yang pas dengan hati kita adalah sebuah langkah tepat, semoga kita semua dapat mengistiqomahkan diri wahai saudara-saudaraku.

SALAM MA’RUF. SEMANGAT DAHSYAT AKURAT BERIBADAH SELALU!!^^


“Ya Allah, tetapkanlah kebaikan-kebaikan dalam hidup kami karena sesungguhnya segala kebaikan hanya ada pada-Mu, dan lindungilah kami dari keburukan-keburukan karena sesungguhnya Engkaulah Pelindung Terbaik. Aamiin.
==================================================================
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam sikap keseharian penulis yang masih Saudara jumpai, mari saling mengingatkan dalam kesabaran dan kebaikan.^^

*artikel karya saya ASLI, dengan penambahan berbagi sumber dapat anda lihat pula di website: http://www.teguh-be-leader.blogspot.com
 @teguhleader

"TeguhRevolutioner", semangat berevolusi untuk lebih baik dan peduli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar