Minggu, 28 Agustus 2011

PERIODISASI SEPULUH HARI SEKITAR ROMADHON


Masih semangat di bulan romadhon?
Sudah tak sabar dengan lebaran?
Atau menangis karena mau ditinggal romadhon?

Masih ada harapan untuk bertemu romadhon di tahun depan? Adakah kesedihan di hari ke-28 ini? Atau masih enjoy dengan euforia romadhon tanpa ada aktifitas yang bermanfaat?

Kesempatan kali ini, ingin saya menyampaikan sedikit ulasan semoga bermanfaat dan menggugah hati, mungkin juga akan membuat kedua bibir kita tersenyum sungging karena pernah mengalami.
Sebulan ini kita telah hampir melewatkan bulan romadhon, bulan yang penuh berkah, sore tadi saya mendapat inspirasi. Inspirasi tentang minggu-minggu yang mengiringi bulan romadhon ini. Tinjauan ini mungkin berbeda dengan tinjauan teman-teman (ya..iyalah..namanya aja tinjauan).hehe

Sepuluh hari pertama, minggu pertama romadhon kira-kira yang menarik perhatian apa ya? Minggu pertama romadhon ini minggu di mana masjid dan mushola  pada penuh dan berjejal dengan jamaahnya. Serta menjamurnya pedagang musiman penyedia buka puasa.

Sepuluh hari kedua, minggu kedua ni rame-ramenya masyarakat berbondong-bondong belanja. Belanja pahala di bulan berkah ya? Bukan!!!, tapi belanja pakaian. Pakaian euforia satu syawal, hehe. Ada lagi, yang mengambil “cuti”, cuti kerja?sekolah? Bukan lagi!!!, ini “cuti” tidak puasa (kalau ustadz saya bilang “poso ngendhang”, puasa hanya di awal dan di akhir, kendhang kan alat musik berongga dengan tutup di kedua sisinya).

Sepuluh hari ketiga, ini yang sekarang kita jalani ya. Sepuluh hari ketiga inilah kita sibuk banget, jalanan padat, masjid pada sepi, rumah sepi, kampung-kampung jadi ramai secara tiba-tiba.hehe. “Ada apa gerangan?” , di minggu ini kita menyibukkan diri dengan persiapan mudik ataupun perjalanan mudik itu sendiri. Jalanan ramai beserta kampungnya. Namun yang patut disayangkan, banyak korban meninggal dalam tradisi mudik setiap tahunnya akibat kelalaian pengendara.

Sepuluh hari keempat, lebaran datang dan membawa keberkahan, ampunan dan kebahagiaan. Kebahagiaan yang tak dapat dinilai dengan uang serta waktu, kebahagiaan jiwa saya menyebutnya. Ada sebuah hal yang cukup menggelikan di sepuluh hai keempat ini, yaitu Pegadaian ikut ramai!!!^^. Ramai karena banyak masyarakat kita yang ber-tabdzir(boros) ria membelanjakan uang untuk lebaran, karena memaksakan diri akhirnya terpaksa deh barang-barang diagunankan untuk meng-cover pengeluaran.hehe. Ada lagi yang ramai, siapa? “Dokter!!!”, “Kok bisa?”, ya donk, kan banyak dari kita begitu buasnya memangsa dan melampiaskan kelaparan kita sebulan penuh dengan makan sebnyak-banyaknya makan. Akhirnya apa? Banyak yang sakit.(tentu taulah kira-kira sakit apa), haha.

Sahabat muslim, apakah ada dari kita yang terjebak dalam rutinitas tahunan seperti diatas? Ada beberapa pesan tersirat di dalamnya jika kita peka untuk merenunginya.  TINGGALKANLAH KESAN, buatlah ramadhan kita berkesan. Layaknya peringatan kemerdekaan negara kita, kita pun harus “memeriahkan” waktu dan hati kita dengan ibadah ataupun hal yang bermanfaat. Mengapa begitu? Kita butuh waktu setahun untuk menunggu hadirnya ramadhan, setahun itu lama bagi kelangsungan hidup, jadi tinggalkanlah selalu kesan yang indah dalam ramadhan karena kita belum tentu dapat menjumpainya lagi tahun depan.

ISTIQOMAHLAH, berteguh hati, konsistenlah dalam menjalankan ibadah romadhon. Jangan seperti “golongan kurang ajar” (lihat catatan saya, “Lima Golongan Pentarhib Romadhon), jangan giat di awal saja, namunterus menambah tingkatan dan kualitas setiap waktu.

JANGAN BERLEBIHAN, banyak kita berlebihan dalam menyambut sesuatu namun tak pernah mencoba mencari dan menghayati filosofi pembelajaran bagi kehidupan dari hal tersebut. Sebut saja perayaan Hari Pendidikan Nasional, hendaknya bukan hanya ritual upacara dan berbagai perhelatan perlombaan yang mewah saja yang kita lebihkan namun lebih utama bagaimana kita memaknai pendidikan itu sendiri (makna bukan untuk sekedar ditulis dalam wujud “tema” dalam spanduk). Jangan berlebihan dalam membelanjakan budget untuk hal yang tidak ada kemanfaatan di akhirat. Sudahkah kita evaluasi pengeluaran kita antara hura-hura dengan sedekah???

SABAR DAN TELITI, sabar itu mudah di satu waktu namun sulit di setiap waktu, jadilah pribadi yang sabar dalam segala kondisi. Dengan mengedepankan sabar, kita akan turut membantu menjaga harmoni ihsan kita. Banyak pemudik yang tidak sabar dan emosional, dengan mengedepankan dua hal itu justru akan menghadirkan yang namanya ketidaktelitian. Ketidaktelitian akan berakibat eror, eror akan membahayakan kita dan orang lain. Mari kita lekatkan filosofi sabar puasa dalam setiap segmen hidup kita.

PRIBADI VISIONER, pribadi yang selalu merencanakan matang segala apa yang akan dilakukannya untuk memperkecil eror dan memperbesar keberhasilan. Dari ilustrasi sepuluh hari keempat coba lihat, begitu tergambar jelas masyarakat kita bahkan kita sendiri kerap tanpa perhitungan hanya untuk mendapat kepuasan dan pujian dari orang yang ditemuinya. Masyaallah, sebuah kedzaliman terhadap diri kita sendiri. Perlu menjadi instropeksi bagi kita mumpung belum kebablasen.

Sobat muslim, alhamdulillah kita akan telah menapaki ramadhan 1432 H dengan lancar dan penuh hikmah. Semoga kita selalu memilih istiqomah sebagai pilihan sifat dalam beribadah danberbuat baik setiap waktu tidak momen romadhon saja. Semoga kita diberi kesempatan Allah untuk dapat selalu menikmati bulan romadhon di tahun berikutnya.
Filosofi kata “Lebaran” dari kata “lebar” dapat diartikan dengan lebar. Artinya apa? Artinya kita harus melebarkan pintu maaf kita dan melebarkan hati kita untuk meminta maaf. Agar semakin luas dan lebar hati kita untuk diisi dengan kebaikan.

SEMOGA BERHIKMAH!!!^^

Menyitir dua hadis semoga dapat memotivasi dan membuat kita rela dan ikhlas memaafkan ataupun meminta maaf kepada orang lain. Karena saya belum berkeluarga (haha...) saya mewakili keluarga ayah dan keluarga kakak saya, menghaturkan permohonan maaf atas segala kesalahan sengaja ataupun tidak, langsung ataupun tidak langsung.

 “Barangsiapa memaafkan seorang muslim, Allah akan memaafkan kealfaannya.” (HR ABU DAWUD)

”Allah tidak akan menambahkan bagi hambanya yang meminta maaf, melainkan hanya kemuliaan.” (HR MUSLIM)

================================================================
Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar...
Allahu akbar kabirowwalhamdulillahi katsiro
Wasubhanallahi bukrotawwaasiilaa
Laa illa ha illallah,hu allah akbar
Allahu akbar walillah hilhamdu
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN!!!^^
Gunawan big family


*artikel karya saya ASLI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar